Beritaly.com – Di tengah maraknya transaksi digital, kebutuhan akan uang receh masih menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Mulai dari membayar parkir, memberikan tip, hingga keperluan usaha kecil seperti pedagang kaki lima, uang pecahan kecil sering kali lebih praktis digunakan ketimbang lembaran Rp100 ribu.

Namun, tidak jarang masyarakat kesulitan mendapatkan uang receh karena terbatasnya sirkulasi pecahan kecil di pasar.

Lantas, bagaimana cara menukarkan uang Rp100 ribuan menjadi uang receh dengan mudah dan aman? Berikut panduan lengkapnya.

Mengapa Uang Receh Masih Dibutuhkan?

Sebelum membahas langkah-langkahnya, penting untuk memahami konteks mengapa uang receh tetap relevan.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), peredaran uang pecahan kecil seperti Rp1.000, Rp2.000, dan Rp5.000 memang cenderung lebih sedikit dibandingkan pecahan besar seperti Rp50.000 atau Rp100.000.

Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya produksi dan distribusi uang logam atau pecahan kecil, serta kecenderungan masyarakat beralih ke pembayaran nontunai.

Meski begitu, survei BI pada 2024 menunjukkan bahwa 65% transaksi harian di sektor informal masih menggunakan uang tunai, terutama pecahan kecil.

Kebutuhan ini sering kali terasa mendesak menjelang hari besar seperti Lebaran, saat masyarakat membutuhkan uang receh untuk tradisi bagi-bagi angpao atau THR.

Di luar itu, pedagang kecil juga kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan kembalian dalam pecahan kecil, sehingga menukarkan uang besar menjadi solusi yang banyak dicari.

Langkah-Langkah Menukarkan Uang Rp100 Ribuan

Berikut adalah cara-cara yang bisa Anda lakukan untuk menukarkan uang Rp100 ribuan menjadi uang receh secara resmi dan praktis:

1. Kunjungi Kantor Bank atau Layanan Kas Keliling BI

Cara paling aman dan resmi adalah mendatangi bank umum atau kantor perwakilan Bank Indonesia terdekat.

BI menyediakan layanan penukaran uang tanpa biaya tambahan, termasuk untuk pecahan kecil.

Anda cukup membawa uang Rp100 ribu dalam kondisi layak edar (tidak sobek atau rusak parah) dan menyampaikan kebutuhan pecahan yang diinginkan, misalnya Rp1.000, Rp2.000, atau Rp5.000.

Untuk mempermudah, BI juga kerap mengadakan kas keliling di pasar tradisional atau lokasi strategis lainnya.

Jadwal kas keliling dapat dicek melalui situs resmi BI di www.bi.go.id atau media sosial resmi mereka. Pastikan membawa KTP sebagai syarat administrasi.

2. Manfaatkan Teller di Bank Komersial

Selain BI, bank-bank komersial seperti BRI, Mandiri, BCA, atau BNI juga melayani penukaran uang.

Namun, beberapa bank mungkin mengenakan biaya administrasi kecil atau mensyaratkan Anda menjadi nasabah.

Sebaiknya hubungi call center bank terlebih dahulu untuk memastikan ketersediaan uang receh, karena stok pecahan kecil sering kali terbatas.

3. Tukar di Pasar Tradisional atau Pedagang Kaki Lima

Jika Anda tidak sempat ke bank, pasar tradisional bisa menjadi alternatif. Banyak pedagang yang menyimpan stok uang receh untuk kebutuhan kembalian.

Caranya, beli barang dengan nilai kecil menggunakan Rp100 ribu, lalu minta kembalian dalam pecahan kecil. Meski tidak resmi, cara ini cukup praktis asalkan Anda bertransaksi dengan pedagang yang terpercaya.

4. Gunakan Jasa Penukaran Uang di Pinggir Jalan

Menjelang hari raya atau di kawasan tertentu, sering muncul jasa penukaran uang informal. Mereka biasanya menawarkan uang receh dengan imbalan fee tertentu, misalnya Rp10.000 per Rp100.000 yang ditukar.

Namun, hati-hati dengan risiko uang palsu atau pecahan yang tidak layak edar. Pastikan memeriksa setiap lembar sebelum meninggalkan lokasi.

Tips Agar Proses Penukaran Lancar

– Tentukan jumlah dan jenis pecahan yang dibutuhkan agar tidak menukar berlebihan.
– Uang yang rusak biasanya tidak diterima untuk penukaran langsung, tetapi bisa diganti di bank dengan prosedur tertentu.
– Menukar uang receh dalam jumlah wajar membantu menjaga sirkulasi uang tetap sehat di masyarakat.

Menukarkan uang Rp100 ribuan menjadi uang receh memang memerlukan sedikit usaha, tetapi dengan langkah yang tepat, kebutuhan Anda bisa terpenuhi tanpa kendala.

Baik melalui bank, pedagang, atau layanan informal, pastikan Anda melakukannya dengan cerdas dan aman.***