Beritaly.com – Menjelang musim mudik Lebaran 2025, kabar gembira datang bagi masyarakat Indonesia yang berencana pulang ke kampung halaman menggunakan pesawat.
Pemerintah resmi mengumumkan penurunan harga tiket pesawat kelas ekonomi untuk rute domestik antar kota sebesar 13 hingga 14 persen.
Kebijakan ini diharapkan dapat meringankan beban biaya perjalanan sekaligus meningkatkan mobilitas masyarakat selama periode Hari Raya Idulfitri yang diperkirakan jatuh pada akhir Maret atau awal April 2025.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam konferensi pers di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada 1 Maret 2025 lalu.
Penurunan harga tiket ini berlaku untuk penerbangan mulai 24 Maret hingga 7 April 2025, dengan periode pembelian tiket yang telah dibuka sejak 1 Maret dan akan berakhir pada 7 April 2025.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan mudik Lebaran berjalan lancar, aman, dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Tradisi mudik Lebaran menjadi momen tahunan yang dinanti-nantikan oleh jutaan orang di Indonesia.
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik pada 2024 mencapai lebih dari 193 juta orang, dan angka ini diprediksi meningkat pada 2025 seiring pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
Transportasi udara, khususnya pesawat kelas ekonomi, menjadi salah satu pilihan utama karena kecepatan dan kenyamanannya, terutama bagi mereka yang bepergian antar kota besar atau pulau.
Namun, tingginya permintaan tiket pesawat menjelang Lebaran kerap memicu lonjakan harga yang memberatkan masyarakat.
Untuk mengatasi hal ini, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan jajarannya mencari solusi konkret agar biaya mudik lebih terjangkau.
Hasilnya, pemerintah meluncurkan kebijakan stimulus berupa insentif pajak dan pengurangan biaya operasional penerbangan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, salah satu pendorong utama penurunan harga adalah kebijakan penanggungan sebagian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 6 persen oleh pemerintah.
“Melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18 Tahun 2025, kami memastikan bahwa PPN tiket pesawat ekonomi domestik hanya dibebankan 5 persen kepada penumpang, sementara sisanya ditanggung negara,” ujarnya.
Selain itu, Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Kementerian BUMN untuk menekan harga avtur dan mengurangi ongkos layanan di 37 bandara di seluruh Indonesia.
Data dari platform pemesanan tiket online seperti Traveloka dan Tiket.com menunjukkan bahwa rute populer seperti Jakarta-Surabaya, Jakarta-Yogyakarta, dan Jakarta-Medan menjadi yang paling diminati selama masa mudik.
Dengan adanya diskon ini, harga tiket yang sebelumnya berkisar Rp1,2 juta hingga Rp1,8 juta per rute diperkirakan turun menjadi Rp1 juta hingga Rp1,5 juta, tergantung maskapai dan waktu pemesanan.
Tips Mendapatkan Tiket Terjangkau
Meski harga tiket telah diturunkan, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan jauh-jauh hari.
“Pemesanan tiket lebih awal akan memberikan peluang mendapatkan harga terbaik. Selain itu, hindari tanggal puncak mudik seperti H-3 atau H-2 Lebaran untuk menghindari kepadatan dan potensi kenaikan tarif di luar kebijakan diskon,” jelasnya.
Beberapa maskapai seperti Garuda Indonesia, Citilink, dan Lion Air juga dikabarkan akan menambah jadwal penerbangan tambahan guna mengakomodasi lonjakan penumpang.
Selain itu, masyarakat dapat memanfaatkan promo tambahan dari platform online atau program mudik gratis yang digelar sejumlah instansi pemerintah dan BUMN.
Selain menurunkan harga tiket pesawat, pemerintah juga menggulirkan sejumlah langkah pendukung.
PT Jasa Marga, misalnya, memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen di beberapa ruas jalan utama seperti Tol Jakarta-Cikampek.
Program mudik gratis untuk 100 ribu orang menggunakan bus, kereta api, dan kapal laut juga kembali diadakan, melibatkan koordinasi antara Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN.
Di sisi infrastruktur, perbaikan jalan dan optimalisasi terminal bandara terus dilakukan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik.
“Kami ingin Lebaran 2025 menjadi momen yang menyenangkan bagi masyarakat, baik dari sisi biaya maupun kenyamanan,” tambah AHY.***