Beritaly.com – Pasukan Brigade Mobil (Brimob) Polri terus meningkatkan kewaspadaan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan melakukan pemantauan situasi secara intensif.
Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi bencana banjir yang dapat mengganggu proses pembangunan dan stabilitas wilayah yang kini menjadi proyek strategis nasional tersebut.
Pada Rabu (12/3/2025), patroli khusus yang digelar Pasukan Brimob II Korps Brimob Polri menunjukkan komitmen aparat keamanan dalam menjaga situasi tetap kondusif di tengah tantangan cuaca dan lingkungan.
Ibu Kota Nusantara, yang terletak di Kalimantan Timur, sedang dalam tahap pembangunan intensif untuk menjadi pusat pemerintahan baru Indonesia.
Namun, wilayah ini tidak luput dari ancaman bencana hidrometeorologi, khususnya banjir, akibat curah hujan tinggi dan kondisi geografis tertentu.
Kawasan penyangga IKN, seperti Sepaku, dikenal sebagai daerah rawan banjir saat musim hujan tiba.
Oleh karena itu, kehadiran Brimob menjadi salah satu pilar penting dalam upaya pencegahan dan mitigasi risiko.
Komandan Pasukan Brimob II, Brigjen Pol Arif Budiman, menegaskan bahwa patroli ini merupakan bagian dari tugas pokok Brimob untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Kami tidak hanya fokus pada pengamanan objek vital dan jalur utama menuju IKN, tetapi juga memantau potensi bencana alam seperti banjir yang bisa mengganggu aktivitas pembangunan dan masyarakat sekitar,” ujarnya dalam keterangan resmi di Balikpapan, Selasa (11/3/2025).
Patroli yang dilakukan melibatkan personel dari Resimen I Gegana Pasukan Brimob II, dipimpin langsung oleh Ipda Arbain.
Dalam operasinya, tim ini dilengkapi alat utama sistem senjata (alut) dan alat khusus (alsus) untuk mendukung efektivitas pemantauan.
Selain itu, mereka juga menggunakan teknologi penginderaan untuk mendeteksi potensi genangan air di wilayah rawan seperti Sepaku dan kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) IKN.
“Kami memastikan semua langkah dilakukan secara proaktif agar dampak buruk dapat diminimalisasi,” tambah Kombes Pol Bambang Wiji Asmoro, Komandan Resimen I Gegana.
Pembangunan IKN memang menjadi sorotan nasional sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan pemindahan ibu kota dari Jakarta pada 2019.
Namun, tantangan lingkungan menjadi salah satu isu yang terus diperhatikan.
Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa Kalimantan Timur kerap mengalami curah hujan tinggi pada periode tertentu, terutama saat musim hujan antara November hingga Maret.
Kondisi ini diperparah oleh topografi dan sistem drainase yang belum sepenuhnya optimal di beberapa wilayah penyangga IKN.
Pada Agustus 2024 lalu, misalnya, banjir melanda sejumlah kawasan di Balikpapan, kota penyangga IKN, setelah hujan deras mengguyur selama berjam-jam.
Genangan air mencapai puluhan sentimeter, bahkan menyebabkan kemacetan di jalur utama.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa pencegahan banjir di IKN bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga memerlukan sinergi lintas sektor, termasuk aparat keamanan seperti Brimob.
Selain memantau situasi Kamtibmas, Brimob juga berperan dalam deteksi dini ancaman banjir.
Dengan koordinasi aktif bersama Satgas Nusantara Mahakam dari Polda Kalimantan Timur, tim patroli rutin memeriksa aktivitas masyarakat, baik pekerja proyek IKN maupun warga sekitar.
Mereka juga memastikan jalur evakuasi dan akses ke objek vital tetap terjaga jika sewaktu-waktu banjir terjadi.
“Kami tidak hanya bertugas saat bencana terjadi, tetapi juga berupaya mencegah agar dampaknya tidak meluas. Patroli ini mencakup pemantauan lingkungan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat,” jelas Kombes Bambang.
Ia menambahkan bahwa Brimob siap mendukung evakuasi dan penyaluran bantuan jika situasi memburuk, sebagaimana yang pernah dilakukan di berbagai daerah lain di Indonesia saat menghadapi banjir.
Pemerintah pun terus berupaya melengkapi infrastruktur IKN dengan sistem pengendalian banjir yang lebih baik, seperti pembangunan kanal dan waduk.
Namun, sebelum infrastruktur tersebut rampung, peran aktif aparat seperti Brimob menjadi kunci dalam menjaga stabilitas wilayah.
Dengan pendekatan preventif ini, diharapkan IKN dapat terus berkembang tanpa terganggu ancaman bencana.
Seiring musim hujan yang masih berlangsung hingga beberapa bulan ke depan, langkah Brimob ini menjadi bukti nyata bahwa keamanan tidak hanya soal penegakan hukum, tetapi juga perlindungan terhadap masyarakat dari ancaman alam.
Patroli khusus ini diperkirakan akan terus berlanjut, menyesuaikan dinamika cuaca dan kebutuhan di lapangan, demi mewujudkan IKN sebagai ibu kota yang tangguh dan berkelanjutan.***