Beritaly.com – Belakangan ini, dunia maya dihebohkan dengan kabar bahwa Facebook Pro, atau lebih dikenal sebagai “FB Pro” di kalangan pengguna media sosial, akan ditutup.

Isu ini pertama kali mencuat melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp dan unggahan di berbagai platform, termasuk grup-grup komunitas kreator konten.

Banyak pengguna, khususnya mereka yang mengandalkan FB Pro sebagai sumber penghasilan tambahan, mulai mempertanyakan nasib fitur ini.

Namun, benarkah Facebook Pro akan benar-benar dihentikan? Mari kita telusuri fakta di balik isu ini dengan informasi yang akurat dan terpercaya.

Apa Itu Facebook Pro?

Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami apa itu Facebook Pro.

FB Pro adalah fitur yang diperkenalkan oleh Meta, perusahaan induk Facebook, untuk memberikan kesempatan kepada pengguna khususnya kreator konten untuk memonetisasi postingan mereka.

Fitur ini memungkinkan pengguna menghasilkan uang melalui konten seperti video, Reels, foto, hingga teks, dengan syarat memenuhi kebijakan monetisasi yang ditetapkan Meta.

Sejak diluncurkan, FB Pro menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna yang ingin meraup keuntungan dari kehadiran mereka di media sosial, sekaligus bersaing dengan platform serupa seperti YouTube dan TikTok.

Popularitas FB Pro meningkat pesat, terutama di kalangan pengguna di Indonesia yang melihatnya sebagai peluang untuk menambah penghasilan.

Namun, di balik popularitasnya, muncul pula keluhan terkait keterlambatan pembayaran, proses verifikasi yang rumit, hingga kebijakan monetisasi yang semakin ketat.

Ketidakpuasan ini menjadi salah satu pemicu munculnya spekulasi bahwa Meta berencana menutup layanan tersebut.

Awal Mula Isu Penutupan

Isu bahwa FB Pro akan ditutup mulai ramai diperbincangkan pada awal Maret 2025, bertepatan dengan meningkatnya keluhan pengguna di media sosial.

Salah satu unggahan yang menjadi viral berasal dari akun Facebook bernama Bi Santi We, yang mengutip pesan WhatsApp dengan narasi, “Beredar berita FB Pro akan ditutup…”.

Unggahan ini langsung memicu reaksi beragam, mulai dari kepanikan hingga skeptisisme di kalangan pengguna.

Tak hanya itu, rumor ini juga dikaitkan dengan perubahan pola penggunaan media sosial, di mana beberapa kreator dilaporkan beralih ke platform alternatif seperti Waveful.

Spekulasi pun berkembang bahwa Meta mungkin akan menghentikan FB Pro dan mengembalikan pengguna ke versi standar Facebook.

Namun, hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Meta yang mengkonfirmasi rencana tersebut.

Fakta di Balik Rumor

Berdasarkan penelusuran dan informasi yang tersedia, rumor penutupan FB Pro tampaknya lebih condong sebagai misinformasi yang belum terverifikasi.

Meta, sebagai perusahaan teknologi global, terus menunjukkan komitmen untuk mengembangkan ekosistemnya, termasuk fitur monetisasi seperti FB Pro.

Pada Oktober 2024, misalnya, Meta mengumumkan bahwa kreator konten telah menerima lebih dari 2 miliar dolar AS (sekitar Rp30,7 triliun) dari Facebook dalam setahun terakhir.

Angka ini menunjukkan bahwa platform tersebut masih menjadi salah satu pilar penting dalam strategi bisnis Meta.

Selain itu, pertumbuhan saham Meta yang signifikan sepanjang 2024 juga menjadi indikator bahwa perusahaan ini berada dalam posisi finansial yang kuat.

Menghentikan FB Pro secara tiba-tiba tampaknya bukan langkah logis, mengingat fitur ini masih mendatangkan keuntungan baik bagi perusahaan maupun pengguna.

Alih-alih menutup, Meta justru sedang mengembangkan hub Monetisasi Konten versi beta, yang akan mempermudah kreator melacak pendapatan mereka sebuah langkah yang menegaskan komitmen perusahaan terhadap ekosistem kreator.

Respons Meta dan Pengguna

Hingga berita ini ditulis pada 13 Maret 2025, Meta belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait isu penutupan FB Pro.

Namun, beberapa sumber terpercaya menyebutkan bahwa perusahaan lebih fokus pada penyempurnaan fitur ini ketimbang menghapusnya.

Misalnya, Meta dikabarkan sedang mengintegrasikan alat baru untuk mempermudah akses ke fitur monetisasi, menjawab keluhan pengguna tentang proses yang rumit.

Di sisi lain, reaksi pengguna cukup beragam. Sebagian kreator yang bergantung pada FB Pro mengaku khawatir dengan rumor ini, sementara yang lain memilih untuk tidak langsung mempercayainya.

“Saya baru mulai dapat penghasilan dari FB Pro. Kalau ditutup, ya sayang banget. Tapi saya cek di situs resmi Facebook, belum ada info apa-apa soal ini,” ujar Rina, seorang kreator konten asal Bandung, saat dihubungi tim kami.

Berdasarkan data dan fakta yang ada, isu bahwa Facebook Pro akan ditutup tampaknya hanyalah rumor yang belum terbukti kebenarannya.

Meta masih menunjukkan tanda-tanda positif dalam mengembangkan fitur ini, dan tidak ada indikasi kuat bahwa mereka akan menghentikannya dalam waktu dekat.

Meski begitu, pengguna tetap perlu waspada terhadap perubahan kebijakan yang mungkin terjadi, mengingat dinamika dunia digital yang terus berubah.***