Contoh hewan invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang belakang. Pada umumnya hewan terbagi menjadi dua kelompok besar, yakni vertebrata dan invertebrata.
Sebenarnya ada banyak sekali contoh hewan yang tidak memiliki tulang belakang di sekitar kita. Akan tetapi, banyak orang yang tidak bisa membedakan antara kedua jenis hewan tersebut.
Pengertian Hewan Invertebrata
Invertebrata merupakan hewan yang pada struktur tubuhnya tidak mempunyai tulang punggung. Penyebaran hewan invertebrata hampir di seluruh dunia ada. Ada begitu banyak contoh hewan invertebrata di bumi hingga tidak bisa dihitung jumlahnya.
Hewan invertebrata mempunyai kulit keras dan badan yang lunak. Fungsi kulit yang keras pada invertebrata ialah untuk melindungi tubuhnya.
Rangka hewan invertebrata merupakan rangka luar, yang artinya rangka hewan tersebut berada di bagian luar tubuh hewan. Adanya rangka luar tersebut bermanfaat untuk melindungi tubuh hewan invertebrata yang lunak.
Jenis hewan ini memberikan peranan yang sangat penting bagi keseimbangan ekosistem. Invertebrata dapat ditemukan dimana saja, mulai dari pada pasir, hutan tropis, hingga dasar laut. Sekitar 95% hewan yang ada di dunia merupakan hewan invertebrata dan dapat dibagi menjadi 30 filum.
Ciri-ciri Hewan Invertebrata
Supaya Anda bisa membedakan contoh hewan invertebrata, maka perhatikan beberapa ciri-ciri tersebut:
– Ciri paling yang dimiliki hewan invertebrata ialah tidak mempunyai tulang belakang.
– Tidak mempunyai tulang endoskeleton yang teksturnya keras.
– Mayoritas hewan invertebrata mempunyai ukuran tubuh yang kecil. Hal ini dikarenakan struktur tubuhnya tidak mengalami perkembangan yang kompleks.
– Invertebrata merupakan organisme multiseluler.
– Tidak memiliki dinding sel.
– Mempunyai sistem kekebalan tubuh yang bagus, sehingga mampu bertahan hidup pada kondisi lingkungan yang ekstrem.
– Bereproduksi secara seksual.
– Invertebrata merupakan hewan heterotrof, yakni dapat membuat makanannya sendiri.
– Sebagian ada yang dapat bergerak langsung dan ada yang tidak.
– Sebagian ada yang memiliki kerangka luar yang keras dan ada yang lunak.
– Sistem pencernaan pada hewan invertebrata lebih sederhana dibandingkan dengan contoh hewan vertebrata.
– Pada sistem pernapasan hewan invertebrata tidak terdapat organ khususnya.
Filum Beserta Contoh Hewan Invertebrata
Sampai saat ini jumlah hewan invertebrata belum diketahui pastinya. Akan tetapi, ada beberapa prediksi yang menyatakan bahwa ada puluhan juta hewan invertebrata.
Contoh hewan invertebrata mencakup semua hewan yang ada di bumi kecuali filum chordata. Berikut beberapa filum hewan invertebrata beserta contohnya:
1. Filum Protozoa
Protozoa adalah hewan yang hidup di dalam air dan bersel satu. Pada umumnya hewan ini akan memakan tumbuhan dan hewan lain yang ada di air.
Protozoa berkembang biak secara aseksual (membelah diri) dan seksual (konjugasi). Berikut beberapa kelas dari protozoa beserta contohnya:
– Ciliata (berambut getar): paramaecium sp
– Rhizopoda (berkaki semu): amoeba proteus, foraminifera, arcella.
– Sporozoa (berspora): toxoplasma gondii.
– Flagellata (berbulu cambuk): volvox globator, euglena sp.
2. Filum Porifera
Contoh hewan Porifera merupakan hewan yang hidup di laut dan melekat pada dasar laut. Bentuk tubuh porifera menyerupai tabung serta berpori.
Fungsi pori pada tubuh porifera ialah untuk menyerap oksigen dan makanan. Jenis hewan ini dapat berkembangbiak secara vegetatif dan generatif.
Berikut beberapa contoh hewan invertebrata dari filum porifera:
– Kelas corcuera: charsarina sp, seghpha sp.
– Kelas hexactinellida: pnerorepa sp.
– Kelas demospongia: spongia sp.
3. Filum Cnidaria
Cnidaria adalah hewan yang mempunyai sel penyengat yang sering disebut dengan knidosit.
Sel penyengat tersebut berfungsi untuk mempertahankan diri dari mangsa serta menangkap mangsa.
Filum cnidaria digolongkan ke dalam hewan berongga atau biasa disebut sebagai coelenteron. Berikut kelas dari filum cnidaria beserta contohnya:
– Kelas anthozoa: anemon laut, pena laut, koral.
– Kelas scyphozoa: ubur-ubur.
– Kelas cubozoa: ubur-ubur kotak.
4. Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes adalah cacing dengan bentuk tubuh yang pipih dan tidak bersegmen. Pada umumnya cacing pipih ini hidup di laut, sungai, dan danau. Cacing pipih bersifat parasit bagi organisme lain.
Filum platyhelminthes terdiri dari 3 kelas, yakni turbellaria (cacing berambut getar), trematoda (cacing isap), dan cestoda (cacing pita). Contoh hewan invertebrata pada filum ini ialah fasciola hepatica dan taenia saginata.
5. Filum Ctenophora
Ctenophora atau biasa dikenal dengan ubur-ubur ini memiliki lubang kecil pada seluruh tubuhnya.
Lubang atau pori tersebut berfungsi untuk mengeluarkan racun sebagai senjata untuk menyerang mangsa.
Namun, ubur-ubur ini tidak mempunyai sel penyengat atau knidosit seperti pada filum cnidaria.
6. Filum Annelida
Annelida merupakan cacing yang tubuhnya terdapat segmen-segmen seperti gelang, sehingga disebut sebagai cacing gelang.
Pada umumnya annelida hidup di tempat yang lembab dan basah. Contoh hewan invertebrata yang termasuk ke dalam annelida adalah cacing pasir, cacing kipas, lintah, dan cacing tanah.
7. Filum Mollusca
Kata mollusca dalam bahasa latin berarti “lunak”. Jadi, filum mollusca merupakan hewan yang memiliki tubuh lunak.
Pada umumnya hewan ini mempunyai cangkang yang dapat melindungi tubuh lunaknya. Akan tetapi, ada juga hewan dari filum mollusca yang tidak memiliki cangkang.
Contoh Hewan mollusca tergolong ke dalam triploblastik selomata. Cangkang yang dimiliki hewan mollusca terbuat dari bahan zat kapur.
Filum ini dibagi menjadi 4 kelas, yakni gastropoda (golongan siput), cephalopoda (golongan cumi-cumi), lamilli brancuiata (golongan tiram dan kerang), dan amphineura.
8. Filum Echinodermata
Echinodermata berasal dari kata enchi yang artinya landak dan derma yang artinya kulit. Filum ini merupakan hewan triploblastik selomata yang memiliki endoskeleton berduri.
Filum echinodermata terdiri dari 5 kelas, yakni kelas bintang laut (ophiuroidea), landak laut (echinoidal), lilin laut (crinoidal), teripang (holothuroidea), dan asteroidea.
Hewan ini mempunyai beberapa sistem pencernaan dan tidak mempunyai anus. Echinodermata tidak memiliki sistem peredaran darah.
Insang kecil merupakan alat pernapasan pada hewan ini. Selain itu, echinodermata juga dapat bernapas dengan menggunakan ambulakral.
Jenis hewan ini dapat bereproduksi secara aseksual maupun seksual. Beberapa hewan bersifat hermafrodit dan memiliki alat kelamin yang terpisah. Berbeda dengan hewan invertebrata lain, echinodermata tidak memiliki sistem ekskresi.
9. Filum Arthropoda
Arthropoda merupakan hewan berbuku-buku. Spesies dari filum antropoda jumlahnya sangat banyak, bahkan menjadi spesies yang paling banyak.
Diperkirakan 75% dari semua hewan di bumi merupakan filum antropoda. Bentuk tubuh hewan ini berupa simetri bilateral dan memiliki kaki beruas atau bersegmen.
Filum arthropoda termasuk ke dalam triploblastik selomata. Ciri yang paling khas dari hewan ini adalah mempunyai sistem peredaran darah namun darahnya tidak berwarna.
Pertumbuhan hewan arthropoda mengalami metamorfosis atau mengalami perubahan bentuk. Filum arthropoda terdiri dari 4 kelas, yakni:
– Kelas laba-laba (arachnida).
– Kelas udang-udangan (crustacea).
– Kelas serangga (insecta).
– Kelas lipan (myriapoda).
Sebenarnya banyak sekali contoh hewan invertebrata yang bisa Anda lihat dalam kehidupan sehari-hari.
Invertebrata menjadi hewan yang jumlah spesiesnya paling banyak di bumi. Pada umumnya hewan yang termasuk ke dalam invertebrata memiliki ukuran tubuh yang kecil.***