Daejeon, 7 Maret 2025 – Setelah kesuksesan Megawati Hangestri membawa nama Indonesia harum di Liga Voli Putri Korea, kini giliran Yolla Yuliana yang siap melanjutkan estafet kejayaan. Pevoli asal Bandung ini resmi bergabung dengan Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks untuk musim 2025/2026, menjadi “angin segar” bagi tim yang tengah berjuang mempertahankan performa gemilangnya.

Jejak Megawati dan Langkah Baru Yolla
Megawati, yang dikenal dengan julukan “Megatron,” telah menjadi fenomena di Liga Voli Korea sejak bergabung dengan Red Sparks pada musim 2023/2024.

Ia berhasil mengantarkan timnya ke playoff setelah tujuh tahun absen, sekaligus menempati posisi tiga besar top skor musim 2024/2025 dengan 693 poin hingga Februari lalu.
Kini, dengan kontraknya yang akan berakhir pada Mei 2025, Red Sparks memilih Yolla sebagai pengganti untuk mengisi kuota Asia mereka.

Pemain berusia 30 tahun ini bukan nama asing di dunia voli Indonesia; ia pernah memperkuat Timnas dan klub Bandung BJB Tandamata di Proliga.
Keputusan Red Sparks merekrut Yolla diumumkan dalam sesi draft Asia Quarter di Jeju, Korea Selatan, pada awal Maret 2025, menandai babak baru bagi voli Indonesia di kancah internasional.

“Yolla punya kekuatan smash dan pengalaman yang kami butuhkan,” ujar pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, dalam konferensi pers pasca-draft.
Ia menambahkan bahwa kepribadian ceria Yolla diharapkan membawa energi positif, mengingatkan pada dampak Megawati di tim.

Perjalanan Yolla Menuju Korea
Yolla Yuliana sebelumnya gagal terpilih dalam draft Asia Quarter 2024 bersama Aulia Suci Nurfadila, kalah bersaing dengan pemain dari China dan Kazakhstan.

Namun, tekadnya tak padam; ia kembali mengikuti tryout pada Februari 2025 dan berhasil memikat hati tim pelatih Red Sparks dengan teknik dan stamina yang terasah.
Dari Bandung, Yolla membawa semangat juang yang terbentuk dari pengalamannya di Proliga, termasuk gelar juara bersama BJB Tandamata pada 2022.

Tinggi badannya yang mencapai 183 cm dan kekuatan di posisi middle blocker menjadi nilai jual utama yang diyakini akan memperkuat lini depan Red Sparks.
“Saya belajar banyak dari Megawati. Ini kesempatan besar untuk membuktikan bahwa atlet Indonesia bisa bersinar di liga top dunia,” ungkap Yolla usai pengumuman resmi.

Tantangan dan Harapan di Musim Baru
Liga Voli Korea musim 2025/2026 akan menjadi ujian berat bagi Yolla, mengingat kompetisi ini dikenal ketat dengan kehadiran tim seperti Pink Spiders dan Hyundai Hillstate.

Red Sparks sendiri tengah dalam fase transisi setelah musim 2024/2025 yang fluktuatif; mereka kini bertengger di peringkat ketiga klasemen dengan 55 poin hingga 19 Februari 2025.
Kehadiran Yolla diharapkan tak hanya mengisi kekosongan Megawati, tetapi juga membawa tim lebih dekat ke grand final, sesuatu yang belum tercapai sejak terakhir kali mereka juara pada 2005.

Di Indonesia, penggemar voli menyambut kabar ini dengan antusiasme luar biasa, menyebutnya sebagai bukti bahwa talenta lokal mampu bersaing di panggung global.
“Yolla adalah kebanggaan Bandung dan Indonesia. Semoga dia bisa melanjutkan legacy Megawati,” tulis seorang netizen di media sosial, mencerminkan harapan besar yang disematkan padanya.

Mimpi yang Berlanjut
Kehadiran Yolla di Liga Voli Korea menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan voli Asia yang patut diperhitungkan.

Dari Megawati ke Yolla, cerita sukses ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk bermimpi lebih besar di dunia olahraga internasional.
Saat musim 2025/2026 dimulai pada Oktober mendatang, mata dunia voli akan tertuju pada Yolla Yuliana—angin segar dari Kota Bandung yang siap mengguncang Daejeon dan melanjutkan kejayaan Merah Putih di Korea Selatan.