Beritaly.com – Timnas Indonesia bersiap menghadapi tantangan besar dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Pada Kamis, 20 Maret 2025, Skuad Garuda akan bertandang ke Sydney Football Stadium untuk melawan Australia pada matchday ketujuh Grup C.

Pertandingan yang akan kick-off pukul 16.10 WIB ini menjadi sorotan khusus karena menandai debut pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, yang menggantikan Shin Tae-yong pada awal 2025.

Dengan persiapan matang dan tambahan amunisi pemain naturalisasi, berikut prediksi formasi yang mungkin diterapkan oleh mantan striker Barcelona tersebut.

Timnas Indonesia saat ini berada di posisi ketiga klasemen Grup C dengan koleksi 6 poin dari enam laga.

Sementara itu, Australia menduduki peringkat kedua dengan 7 poin, hanya terpaut satu angka dari Skuad Garuda.

Persaingan di grup ini sangat ketat, dengan Jepang memimpin jauh di puncak klasemen (16 poin), sedangkan Indonesia, Arab Saudi, Bahrain, dan China bersaing sengit untuk posisi dua besar yang menjamin tiket langsung ke Piala Dunia 2026.

Hasil pertandingan di Sydney akan sangat menentukan langkah Indonesia menuju turnamen akbar tersebut.

Pada pertemuan pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, September 2024 lalu, Indonesia berhasil menahan imbang Australia dengan skor 0-0.

Pertahanan solid yang ditunjukkan oleh Jay Idzes, Rizky Ridho, dan Justin Hubner menjadi kunci hasil tersebut.

Namun, kali ini Indonesia harus bermain di kandang lawan, di mana Australia dikenal memiliki kekuatan fisik, pengalaman, dan dukungan penuh dari suporter tuan rumah.

Menurut laporan Garuda Australia, sebanyak 3.250 suporter Indonesia juga dipastikan hadir untuk mendukung tim di Sydney, menambah semangat para pemain.

Kondisi Tim dan Pemain Kunci

Jelang laga ini, Patrick Kluivert telah memanggil 27 pemain dalam skuad sementara yang diumumkan PSSI pada 9 Maret 2025.

Namun, dua pemain kunci, Justin Hubner dan Ragnar Oratmangoen, dipastikan absen karena akumulasi kartu.

Kehilangan dua pilar ini menjadi tantangan tersendiri bagi Kluivert, yang harus meracik strategi baru untuk menjaga keseimbangan tim.

Di sisi positif, proses naturalisasi tiga pemain keturunan Emil Audero (kiper Inter Milan), Dean James (bek NEC Nijmegen), dan Joey Pelupessy (gelandang Groningen) telah rampung pada 10 Maret 2025 di KBRI Roma.

Ketiganya kini tinggal menunggu proses perpindahan federasi dari FIFA, yang diharapkan selesai sebelum batas pendaftaran pemain pada 13 Maret 2025.

Jika semua berjalan lancar, mereka berpotensi debut melawan Australia, menambah kedalaman skuad Garuda.

Formasi 3-4-1-2:

  • Kiper: Maarten Paes (FC Dallas). Meski Emil Audero berpeluang debut, Paes tetap menjadi pilihan utama karena pengalamannya di laga-laga sebelumnya.
  • Tiga Bek: Jay Idzes (Venezia), Mees Hilgers (FC Twente), Rizky Ridho (Persija Jakarta). Tanpa Justin Hubner, Mees Hilgers yang bermain reguler di Eredivisie menjadi pengganti ideal di lini belakang.
  • Empat Gelandang: Sandy Walsh (Yokohama F. Marinos) dan Calvin Verdonk (NEC Nijmegen) di sayap, dengan Thom Haye (Almere City) dan Ivar Jenner (FC Utrecht) di tengah untuk mengatur tempo permainan.
  • Gelandang Serang: Marselino Ferdinan (Oxford United). Pemain muda ini diharapkan menjadi kreator serangan di belakang dua penyerang.
  • Dua Striker: Ole Romeny (Oxford United) dan Rafael Struick (Brisbane Roar). Ole, yang baru saja resmi menjadi WNI, bisa menjadi mesin gol baru bagi Indonesia.

Alternatifnya, Kluivert bisa beralih ke formasi 4-5-1 untuk memperkuat lini tengah dan bertahan dari tekanan Australia:

  • Kiper: Maarten Paes.
  • Empat Bek: Sandy Walsh, Jay Idzes, Mees Hilgers, Calvin Verdonk.
  • Lima Gelandang: Thom Haye, Joey Pelupessy (jika tersedia), Nathan Tjoe-A-On (Swansea City), Marselino Ferdinan, Dean James (jika tersedia).
  • Penyerang Tunggal: Rafael Struick.

Australia, di bawah asuhan Tony Popovic, diprediksi akan tampil dengan formasi 3-4-2-1, mengandalkan fisik kuat dan serangan sayap melalui Craig Goodwin dan Nestory Irankunda, dengan Mitch Duke sebagai ujung tombak.

Badai cedera yang melanda Socceroos, seperti absennya Jordan Bos, bisa menjadi celah yang dieksploitasi Indonesia.

Namun, Garuda harus waspada terhadap pengalaman Mathew Ryan di bawah mistar dan soliditas lini tengah yang diperkuat Jackson Irvine.

Kluivert kemungkinan akan menginstruksikan tim untuk bermain sabar, menjaga kedalaman pertahanan, dan memanfaatkan kecepatan pemain seperti Struick dan Romeny untuk serangan balik.

Integrasi pemain baru seperti Dean James dan Joey Pelupessy juga akan menjadi kunci, mengingat waktu adaptasi yang terbatas.

Laga ini bukan hanya ujian bagi strategi Kluivert, tetapi juga momentum untuk membuktikan bahwa Timnas Indonesia mampu bersaing dengan tim-tim besar Asia.

Dukungan 3.250 suporter di Sydney Football Stadium diharapkan menjadi penyemangat ekstra bagi para pemain.

Siaran langsung pertandingan ini dapat disaksikan melalui RCTI dan Vision+, memberikan kesempatan bagi jutaan penggemar di Tanah Air untuk ikut menyaksikan perjuangan Garuda.

Dengan komposisi skuad yang kian kompetitif dan semangat juang yang tinggi, Timnas Indonesia punya peluang untuk mencuri poin di Sydney.

Prediksi formasi dan strategi di atas tentu masih bersifat spekulatif, tetapi satu hal yang pasti: laga ini akan menjadi panggung penting bagi era baru Skuad Garuda di bawah Patrick Kluivert.***